be young entrepreneur

Senin, 03 Februari 2014


MAKALAH BIOLOGI
OSMOSIS
 














Disusun Oleh :
Nama                          : Alin Herosi
Nomor absen             :04
Kelas                           : XI IPA 4

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN CILACAP
SMA NEGERI 1 MAOS
TAHUN AJARAN 2013/2014



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan pertolongan – Nya, kami dapat menyelesaikan makalah  ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
makalah ini sebenarnya mempunyai maksud agar siswa dapat menyesuaikan, menyempurnakan, serta membandingkan ilmu pengetahuan teoritis yang telah diterima selama mengikuti pembelajaran di Sekolah dengan kenyataan – kenyataan yang sesungguhnya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dalam penyusunan karya tulis ini, Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu kami nantikan demi meningkatkan profesionalisme kami pada masa yang akan datang.

Akhirnya, saya berharap semoga makalah  ini bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Maos,12 November 2013
                                                                                                           Penyusun




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL  ....................................................................................................1
 KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang  ..................................................................................................4
1.2
RumusanMasalah  .............................................................................................4
1.3
TujuanPenulisan  ...............................................................................................5
1.4
ManfaatPenulisan  .............................................................................................5
1.5
Hipotesis ………………………………………………………………………5

BAB 2 : LANDASAN TEORI
2.1
Dasar Teori………………………………………...…………………………6
2.2
Cuka ……………………………………………..…………………………..6
2.3
Cangkang ………………………………………...…………………………..7
2.4
Air ……………………………………………………………………………7
2.5
Faktor dan Variabel ………………………………….………………………7
2.6
Peristiwa Osmosis ……………………………………...……………………7


BAB 3 : METOLOGI PENELITIAN
3.1
 Alat dan Bahan ...............................................................................................8
3.2
 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................8
3.3
 Langkah Kerja ................................................................................................8


BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Kelompok Percobaan ………………………………………………………9
4.2
Table Hasil Pengamatan ……………………………………………………9
BAB V : KESIMPULAN
LAMPIRAN





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Kami melakukan sebuah penelitian tentang Osmosis untuk mengetahui bagaimana proses osmosis tersebut berlangsung pada sel berukuran besar. Selain itu kami membuat laporan biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Pada sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif melalui energy. Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport pompa ion, endositoris, dan eksositoris.
Osmosis merupakan perpindahan zat – zat terlarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Kami menganggap bahwa penelitian tentang proses osmosis menarik. Oleh karena itu, kami melakukan peneliitian lebih lanjut tentang osmosis, yaitu pada telur ayam yang masih mentah direndam dalam cuka dan telur ayam yang telah matang yang juga direndam dengan air cuka.
1.2.            Rumusan Masalah

Osmosis merupakan perpindahan zat – zat terlarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Maka kami ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.         Adakah proses osmosis pada telur yang memiliki cangkang yang cangkangnya telah direndam dalam cuka  dan apakah telur yang direbus juga mengalami osmosis.
2.         Perubahan apa saja yang terjadi pada ke dua cangkang telur tersebut.
3.         Bagaimana proses osmosis yang terjadi pada kedua telur tersebut.



1.3.            Tujuan Penelitian
1.      Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya Osmosis pada telur. Serta untuk memenuhi tugas biologi SMA N 1 MAOS Kelas XI IPA.
2.      Diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang telah diterima selama mengikuti pembelajaran di Sekolah.
3.      Dapat mengetahui bagaimana suatu karya dibuat dan apa maksud isi dalam karya tersebut.

1.4.            Manfaat Penelitian

Melatih ketrampilan siswa dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian secara Ilmiah.

1.5.            Hipotesis

Telur yang sebelumnya tidak direndam air cuka tidak akan mengalami osmosis karena terhalang oleh cangkang, sedangkan telur yang telah direndam air cuka akan mengalami osmosia karena cangkangnya telah bereaksi dengan asam cuka.














BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.            Dasar Teori Sel
Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup, berarti didalam sel terdapat bagian – bagian yang berperan dalam melakukan aktifitas hidup sel. Unit berarti bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri.
Bentuk dan ukuran sel sangat berfariasi, umumnya ukuran sel adalah mikroskopis. Sebagai contoh pada ovum manusia mempunyai diameter 100P, erytrosit 10P, dan virus 0,1P dan sel – sel lain berukuran 0,4P sampai 10P.
Telur ayam adalah sebuah sel dimana yang disebut sel adalah bagian vitellusnya. Jika diperhatikan ini adalah ukuran sel yang sangat besar, itulah sebabnya, ukuran rata – rata dari sel sangat sukar ditentukan. Sesuai dengan fungsinya maka bentuk sel itu menunjukan variasi yang bermacam – macam. Pada umumnya bentuk sel pada tumbuhan adalah segi empat memanjang atau segi enam, misalnya sel – sel epidermis, sel – sel parenkim. Disamping itu pada bagian kayu sel –selnya berbentuk serabut (sklerenkim)dan bulat (kolenkim).
Bentuk sel pada hewan dan manusia juga bermacam – macam, terutama sel – sel jaringan kulit tepi antara lain :
1.                  Selapis sel bulat pipih disebut sel squamosa simplek.
2.                  Sel bulat pipih berlapisdisebut sel squamosa komplek.
3.                  Sel berbentuk kubus disebut kuboid.
4.                  Sel berbentuk segi empat disebut kolumner.

2.2        Cuka
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalahsenyawa kimia organic yang dikenal sebasai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini sering ditulis dalam bentuk CH3-COOH,CH3COOH atau CH3CO2H. asam asetat murni (disebut asam asetat glacial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilatpaling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdiosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industry yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, maupun brbagai macam serat dan kain. Dalam industry makanan,asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Dirumah tangga asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1,5 juta ton Per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dariindustri petrokimia maupun dari sumber hayat
2.3         Cangkang Telur
Cangkang telur memiliki rumus kimia CaCO3 yang nantinya CaCO3 ini dapat bereaksi  dengan larutan CH3COOH atau asam cuka.
2.4         Air
Air memiliki rumus kamia H2O yang mana larutan ini bisa bereaksi dengan cangkang telur atau CaCO3.
2.5         Faktor dan Variabel
CaCO3 + 2CH3COOH Ca(CH3COO)2 + CO2 + H2O. itulah mengapa cangkang telur bisa larut terhadap cuka. Sedangkan jika direksikan CaCO3 dengan H2O maka tidak menghasilkan hasil reaksi yang nyata.
Dari percobaan osmosis ini dapat diketahui bahwa varibel bebasnya adalah air dan cuka, serta variable terikatnya yaitu telur.
2.6         Peristiwa Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membrane permeable salektif dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih pekat. Membrane semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membrane. Osmosis merupakan salah satu prose salami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya perunit luas yang dibutuhkanuntuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membrane permeable selektif dan masuk kelarutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan psda sifat zat terlarut itu sendiri.


BAB III
METODE PENELITIAN


3.1.   Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian osmosis ini antara lain :
1.      Telur ayam 2 butir (1 mentah 1 direbus).
2.      Air (Aquades).
3.      Cuka 25% (60 ml)
4.      Gelas.
5.      Penutup wadah (plastik).
6.      Wadah.

3.2.   Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal :      Sabtu,12 November 2013.
Tempat          :      Di rumah

3.3.   Langkah Kerja
1.      Letakan 1 butir telur ayam yang tidak direbus kedalam gelas yang berisi cuka dan 1 butir telur ayam yang telah direbus kedalam gelas yang berbeda dan berisi cuka, biarkan selama 1 hari dalam kondisi tertutup.
2.      Setelah direndam selama 1 hari kemudian angkat dan letakan pada wadah yang telah disiapkan.
3.      Kemudian, kupas kulit telur yang telah direndam dalam cuka secara hati – hati.
4.      Ukurlah panjang dan lebar telur tersebut.
5.      Catat hasil pengamatan.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.   Kelompok Percobaan
Sampel 1 :       Penelitian terhadap telur yang direndam cuka selama 1 hari.
Sampel 2 :       penelitian terhadap telur yang direbus dan direndam dengan cuka selama 1 hari.

4.2.   Table Hasil Pengamatan
1.      Telur yang tidak direbus.

No
Pembeda
Sebelum direndam cuka
Setelah direndam cuka
1
Bentuk cangkang
Bulat Oval
Bulat Oval
2
Bentuk telur
Biasa
Lebih besar
3
Warna putih telur
Bening
Kekuning-kuningan
4
Proses osmosis
-
Lebih cepat perusakan selnya
5
Berat
Biasa
Lebih berat dari yang matang

6
Tekstur
Keras
Lentur







2.      Telur yang direbus.

No
Pembeda
Sebelum dirandam cuka
Setelah direndam cuka
1.
Bentuk cangkang
Bulat,oval
Bulat,oval
2.
Bentuk telur
Biasa
Tetap
3.
Warna cangkang
Coklat orange
Orange putih
4.
Proses osmosis
Biasa
Lebih lambat dari yang mentah
5.
Berat
Biasa
Lebih ringan dari yang mentah
6.
Tekstur
Keras
Lebih padat dari telur yang mentah


4.3.      Hasil Pengamatan

Telur yang direndam  dalam cuka mengalami proses osmosis sedangkan telur yang sebelumnya tidak direndam cuka tidak mengalami proses osmosis. Hal ini dibuktikan dengan membesrnya telur yang sebelumnya telah direndam dengan cuka.
cangkang telur yang direbus berubah menjadi lunak, serta warnanya akan menjadi putih jika digosok, namun tidak mempengaruhi tekstur,bentuk, dan ukuran telur berubah menjadi lebih besar.
Cangkang telur yang sedelumnya tidak direbus dan kemudian diletakan didalam cuka berubah menjadi lunak,serta ukurannya mengalami pembesaran, warnanya akan luntur jika digosok. Kuning telur dan putih telurnya tetap sama namun menjadi lebih cair.



BAB V
KESIMPULAN
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipertonik) ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipotonik). Osmosis juga sering disebut sebagai difusi pada organism hidup dimana molekul yang berdifusi harus menerobos pori-pori membran plasma.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses osmosis dapat terjadi pada sel yang berukuran besar seperti pada telur ayam.
Dan dari pengamatan ini dapat terlihat dengan jelas perubahan yang dialami oleh cangkang telur yang mengalami osmosis karena direndam dengan air cuka.


















LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar