MAKALAH BIOLOGI
OSMOSIS
Disusun Oleh :
Nama :
Alin Herosi
Nomor absen :04
Kelas :
XI IPA 4
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN
OLAHRAGA KABUPATEN CILACAP
SMA NEGERI 1 MAOS
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan pertolongan
– Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan.
makalah ini sebenarnya mempunyai maksud agar siswa dapat
menyesuaikan, menyempurnakan, serta membandingkan ilmu pengetahuan teoritis
yang telah diterima selama mengikuti pembelajaran di Sekolah dengan kenyataan –
kenyataan yang sesungguhnya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan dalam penyusunan karya tulis ini, Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu kami nantikan
demi meningkatkan profesionalisme kami pada masa yang akan datang.
Akhirnya, saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Maos,12
November 2013
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
....................................................................................................1
|
||
KATA
PENGANTAR...................................................................................................2
|
||
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
|
||
BAB 1
: PENDAHULUAN
|
||
1.1
|
LatarBelakang
..................................................................................................4
|
|
1.2
|
RumusanMasalah
.............................................................................................4
|
|
1.3
|
TujuanPenulisan
...............................................................................................5
|
|
1.4
|
ManfaatPenulisan
.............................................................................................5
|
|
1.5
|
Hipotesis
………………………………………………………………………5
|
|
|
||
BAB 2
: LANDASAN TEORI
|
||
2.1
|
Dasar Teori………………………………………...…………………………6
|
|
2.2
|
Cuka ……………………………………………..…………………………..6
|
|
2.3
|
Cangkang
………………………………………...…………………………..7
|
|
2.4
|
Air
……………………………………………………………………………7
|
|
2.5
|
Faktor dan Variabel
………………………………….………………………7
|
|
2.6
|
Peristiwa Osmosis
……………………………………...……………………7
|
|
|
|
|
BAB 3
: METOLOGI PENELITIAN
|
||
3.1
|
Alat dan Bahan
...............................................................................................8
|
|
3.2
|
Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................8
|
|
3.3
|
Langkah Kerja ................................................................................................8
|
|
|
|
|
BAB
IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
|
||
4.1
|
Kelompok Percobaan
………………………………………………………9
|
|
4.2
|
Table Hasil Pengamatan
……………………………………………………9
|
|
BAB V
: KESIMPULAN
|
||
LAMPIRAN
|
||
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kami
melakukan sebuah penelitian tentang Osmosis untuk mengetahui bagaimana proses
osmosis tersebut berlangsung pada sel berukuran besar. Selain itu kami membuat
laporan biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Pada
sel dapat dibedakan menjadi transport pasif dan transport aktif melalui energy.
Transport pasif dapat dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport
aktif meliputi transport pompa ion, endositoris, dan eksositoris.
Osmosis
merupakan perpindahan zat – zat terlarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
yang lebih tinggi. Kami menganggap bahwa penelitian tentang proses osmosis
menarik. Oleh karena itu, kami melakukan peneliitian lebih lanjut tentang
osmosis, yaitu pada telur ayam yang masih mentah direndam dalam cuka dan telur
ayam yang telah matang yang juga direndam dengan air cuka.
1.2.
Rumusan Masalah
Osmosis merupakan
perpindahan zat – zat terlarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang
lebih tinggi. Maka kami ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Adakah
proses osmosis pada telur yang memiliki cangkang yang cangkangnya telah
direndam dalam cuka dan apakah telur
yang direbus juga mengalami osmosis.
2.
Perubahan
apa saja yang terjadi pada ke dua cangkang telur tersebut.
3.
Bagaimana
proses osmosis yang terjadi pada kedua telur tersebut.
1.3.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk
mengetahui proses terjadinya Osmosis pada telur. Serta untuk memenuhi tugas
biologi SMA N 1 MAOS Kelas XI IPA.
2. Diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang
telah diterima selama mengikuti pembelajaran di Sekolah.
3. Dapat mengetahui bagaimana suatu karya dibuat
dan apa maksud isi dalam karya tersebut.
1.4.
Manfaat Penelitian
Melatih ketrampilan siswa
dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian secara Ilmiah.
1.5.
Hipotesis
Telur yang sebelumnya tidak
direndam air cuka tidak akan mengalami osmosis karena terhalang oleh cangkang,
sedangkan telur yang telah direndam air cuka akan mengalami osmosia karena
cangkangnya telah bereaksi dengan asam cuka.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1.
Dasar Teori Sel
Sel merupakan unit terkecil
makhluk hidup, berarti didalam sel terdapat bagian – bagian yang berperan dalam
melakukan aktifitas hidup sel. Unit berarti bagian terkecil dari sesuatu yang
dapat berdiri sendiri.
Bentuk dan ukuran sel sangat
berfariasi, umumnya ukuran sel adalah mikroskopis. Sebagai contoh pada ovum
manusia mempunyai diameter 100P, erytrosit 10P, dan virus 0,1P dan sel – sel
lain berukuran 0,4P sampai 10P.
Telur ayam adalah sebuah sel
dimana yang disebut sel adalah bagian vitellusnya. Jika diperhatikan ini adalah
ukuran sel yang sangat besar, itulah sebabnya, ukuran rata – rata dari sel
sangat sukar ditentukan. Sesuai dengan fungsinya maka bentuk sel itu menunjukan
variasi yang bermacam – macam. Pada umumnya bentuk sel pada tumbuhan adalah
segi empat memanjang atau segi enam, misalnya sel – sel epidermis, sel – sel
parenkim. Disamping itu pada bagian kayu sel –selnya berbentuk serabut
(sklerenkim)dan bulat (kolenkim).
Bentuk sel pada hewan dan
manusia juga bermacam – macam, terutama sel – sel jaringan kulit tepi antara
lain :
1.
Selapis
sel bulat pipih disebut sel squamosa simplek.
2.
Sel
bulat pipih berlapisdisebut sel squamosa komplek.
3.
Sel
berbentuk kubus disebut kuboid.
4.
Sel
berbentuk segi empat disebut kolumner.
2.2
Cuka
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka
adalahsenyawa kimia organic yang dikenal sebasai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Rumus ini sering ditulis dalam bentuk CH3-COOH,CH3COOH
atau CH3CO2H. asam asetat murni (disebut asam asetat
glacial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7ᵒC. Asam asetat merupakan salah satu asam
karboksilatpaling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air
merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdiosiasi sebagian menjadi ion H+
dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industry yang
penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena
tereftalat, selulosa asetat, maupun brbagai macam serat dan kain. Dalam
industry makanan,asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Dirumah
tangga asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam
setahun kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1,5
juta ton Per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh
dariindustri petrokimia maupun dari sumber hayat
2.3
Cangkang Telur
Cangkang telur memiliki rumus kimia CaCO3
yang nantinya CaCO3 ini dapat bereaksi dengan larutan CH3COOH atau asam cuka.
2.4
Air
Air memiliki rumus kamia H2O yang mana larutan
ini bisa bereaksi dengan cangkang telur atau CaCO3.
2.5
Faktor dan Variabel
CaCO3 + 2CH3COOH Ca(CH3COO)2 + CO2 + H2O.
itulah mengapa cangkang telur bisa larut terhadap cuka. Sedangkan jika
direksikan CaCO3 dengan H2O maka tidak menghasilkan hasil reaksi yang nyata.
Dari percobaan osmosis ini dapat diketahui
bahwa varibel bebasnya adalah air dan cuka, serta variable terikatnya yaitu
telur.
2.6
Peristiwa Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membrane permeable salektif
dari bagian yang lebih encer kebagian yang lebih pekat. Membrane semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut,tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradient tekanan sepanjang membrane. Osmosis merupakan salah satu prose salami,
tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya perunit luas yang dibutuhkanuntuk
mencegah mengalirnya pelarut melalui membrane permeable selektif dan masuk
kelarutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan psda sifat zat terlarut itu
sendiri.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian
osmosis ini antara lain :
1. Telur ayam 2 butir (1 mentah 1 direbus).
2. Air (Aquades).
3. Cuka 25% (60 ml)
4. Gelas.
5. Penutup wadah (plastik).
6. Wadah.
3.2. Waktu
dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal
: Sabtu,12 November 2013.
Tempat : Di rumah
3.3.
Langkah Kerja
1. Letakan 1 butir telur ayam yang tidak direbus
kedalam gelas yang berisi cuka dan 1 butir telur ayam yang telah direbus
kedalam gelas yang berbeda dan berisi cuka, biarkan selama 1 hari dalam kondisi
tertutup.
2. Setelah direndam selama 1 hari kemudian angkat
dan letakan pada wadah yang telah disiapkan.
3. Kemudian, kupas kulit telur yang telah
direndam dalam cuka secara hati – hati.
4. Ukurlah panjang dan lebar telur tersebut.
5. Catat hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Kelompok Percobaan
Sampel 1 : Penelitian
terhadap telur yang direndam cuka selama 1 hari.
Sampel 2 : penelitian
terhadap telur yang direbus dan direndam dengan cuka selama 1 hari.
4.2.
Table Hasil Pengamatan
1.
Telur yang tidak direbus.
No
|
Pembeda
|
Sebelum direndam cuka
|
Setelah direndam cuka
|
1
|
Bentuk
cangkang
|
Bulat Oval
|
Bulat Oval
|
2
|
Bentuk
telur
|
Biasa
|
Lebih besar
|
3
|
Warna putih telur
|
Bening
|
Kekuning-kuningan
|
4
|
Proses osmosis
|
-
|
Lebih cepat perusakan selnya
|
5
|
Berat
|
Biasa
|
Lebih berat dari yang matang
|
6
|
Tekstur
|
Keras
|
Lentur
|
2.
Telur yang direbus.
No
|
Pembeda
|
Sebelum dirandam cuka
|
Setelah direndam cuka
|
1.
|
Bentuk cangkang
|
Bulat,oval
|
Bulat,oval
|
2.
|
Bentuk telur
|
Biasa
|
Tetap
|
3.
|
Warna cangkang
|
Coklat orange
|
Orange putih
|
4.
|
Proses osmosis
|
Biasa
|
Lebih lambat dari yang mentah
|
5.
|
Berat
|
Biasa
|
Lebih ringan dari yang mentah
|
6.
|
Tekstur
|
Keras
|
Lebih padat dari telur yang
mentah
|
4.3.
Hasil Pengamatan
Telur yang direndam dalam cuka mengalami proses osmosis sedangkan
telur yang sebelumnya tidak direndam cuka tidak mengalami proses osmosis. Hal ini
dibuktikan dengan membesrnya telur yang sebelumnya telah direndam dengan cuka.
cangkang telur yang direbus berubah menjadi
lunak, serta warnanya akan menjadi putih jika digosok, namun tidak mempengaruhi
tekstur,bentuk, dan ukuran telur berubah menjadi lebih besar.
Cangkang telur yang sedelumnya tidak direbus
dan kemudian diletakan didalam cuka berubah menjadi lunak,serta ukurannya
mengalami pembesaran, warnanya akan luntur jika digosok. Kuning telur dan putih
telurnya tetap sama namun menjadi lebih cair.
BAB
V
KESIMPULAN
Osmosis adalah perpindahan
molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya
tinggi (hipertonik) ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipotonik).
Osmosis juga sering disebut sebagai difusi pada organism hidup dimana molekul
yang berdifusi harus menerobos pori-pori membran plasma.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
proses osmosis dapat terjadi pada sel yang berukuran besar seperti pada telur
ayam.
Dan dari pengamatan ini dapat terlihat dengan jelas
perubahan yang dialami oleh cangkang telur yang mengalami osmosis karena
direndam dengan air cuka.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar